Blogger Themes

SELAMAT DATANG DI BLOG SANGMANETA TORAYA

Rabu, 04 Mei 2011

RUANGAN TIDAK CUKUP, SEBAGIAN SISWA BELAJAR DI “KANDANG AYAM”


Sekolah Dasar Negeri 307 Inpres Panglion Lembang To’ Pao Kecamatan Rembon merupakan satu dari sekian sekolah di Tana Toraja yang kondisinya memprihatinkan. Sekolah yang dikepalai oleh Piter Rante Payung ini harus menggunakan “Kandang Ayam” sebagai tempat untuk belajar sebagian oleh sebagian siswanya. “Kandang Ayam” yang digunakan ini sebenarnya adalah bekas rumah dinas guru. Namun karena tidak terawat dan tak berpenghuni maka kondisinya sperti pada gambar diatas.
Sekolah yang memiliki ruang kelas sebanyak 6 ruangan ini tidak cukup lagi untuk menampung siswa sebanyak 224 orang. Karena ruangan tidak cukup maka sebagian siswanya harus rela belajar di ruangan yang tidak layak yakni bekas rumah dinas Guru. Selain ruang kelas yang tidak cukup, sekolah ini juga tidak memiliki ruang kantor yang layak, dan juga sangat dikwatirkan terjadi longsor, Rante Payung menjelaskan bahwa kondisi sekolah yang dipimpinnya sangat memprihatinkan. Bangunan sekolah lebih rendah dari jalan raya. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan terjadinya longsor apalagi saat ini musim hujan. “… kami khawatir terjadi longsor dan menimbung ruang kelas yang ada. Untuk itu kami membutuhkan pentaludan sebagai langkah antisipasi…
Menurut kepala sekolah Piter Rante Payung, usulan penambahan ruang kelas baru sebenarnya sudah di usulkan berkalai-kali pada setiap musrenbang lembang namun hingga kini tidak pernah terealisasi. Hal ini yang membuat kepala sekolah mendatangi DPRD (Rabu, 04/05/11) untuk menyampaikan langsung kepada wakil rakyat dari Dapil III. Di gedung DPRD, Kepala sekolah ini menemui Massudi Sombolinggi secara kekeluargaan dan menjelaskan kondisi SDN 307 tersebut.

Massudi Sombolinggi menjelaskan bahwa hal ini akan di sampaikan kepada Dinas Pendidikan dan jika masih memungkinkan untuk tahun 2011 ini di prioritaskan untuk pembangunan RKB SDN 307. Namun jika itu sudah tidak memungkinkan maka ini harus menjadi prioritas di tahun 2012 nanti.
Koordinator Komite Pemantau Legislatif  yang menemui kepala sekolah usai bertemu dengan DPRD ini mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi bangunan sekolah tersebut. Dengan kondisi seperti ini seharusnya DPRD harus memprioritaskannya jika memungkinkan dalam APBDP 2011 nanti harus sudah dianggarkan. Selain itu Muhammad Jafar juga menyarankan kepada kepala Sekolah untuk menyampaikan hal ini kepada Dinas Pendidikan dan DPRD secara tertulis.
"... DPRD dan Pemda Harusnya peka dengan kondisi ini, sebab sulit untuk meningkatkan kualitas pendidikan jika infrastrukturnya tidak mendukung..." ungkap Muh. Jafar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar